Jakarta - Presiden RI Joko Widodo menghadiri Puncak Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) Tahun 2024, di Econventional Hall Ecopark Ancol, Jakarta, Selasa (20/02/2024).
Ribuan undangan memenuhi acara puncak peringatan Hari Pers Nasional 2024 dalam tema Mengawal Transisi Kepemimpinan Nasional dan Merawat Keutuhan Bangsa.
Ketua umum PWI Pusat Hendri Ch.Bangun, dalam sambutannya mengatakan ia merasa bangga setelah berbagai program berjalan dengan baik.
Kami berterima kasih karena Presiden RI Joko Widodo juga hadir di HPN 2024,
Selanjutnya terima kasih kepada kawan kawan insan pers karena dalam kondisi apapun kawan kawan hadir semua untuk mengikuti acara HPN 2024.
"Tema hari ini kami pilih sesuai dengan hajatan besar yakni pemilu 2024 tanggal 14 February 2024, meskipun ada tantangannya
Mari kita mendukung untuk melihat hasil Pilpres nanti, " ujar Hendry.Ch.Bangun.
Menurut dia, Wartawan patut berbangga hati mulai dari proses pencalonan presiden sampai dengan perhitungan suara yang masih dijalani.
"Kedudukan media masa menjadi tersisihkan oleh media sosial yang tidak ada kode etik untuk itu kita harus bekerja keras untuk itu kita berharap Negara harus ikut campur untuk meningkatkan tingkat kompetensi pers, " imbuh Hendry.
Sekaligus membuat mitigasi, mudah - mudahan apa yang kita harapkan dapat terlaksana dengan baik, Dirgahayu Republik Indonesia
Sambutan Ketua Dewan Pers Ibu Ninik Rahayu mengatakan, momentum ini sekaligus rasa syukur kita atas perhelatan Pemilu 2024
Baca juga:
Serah Terima Jabatan Danrem 052/Wijayakrama
|
"Dari sisi kualitas Pers harus mampu meningkatkan kepercayaan publik,
Peran wartawan sangat penting karena pemasukan media dapat memberikan berita berkualitas, " ujar Ninik
Ia berharap pers tetap mampu menjalani perannya untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan perkembangan zaman.
Selanjutnya dalam sambutannya, Presiden menyampaikan apresiasi terhadap seluruh insan pers Indonesia yang telah konsisten menemani masyarakat dalam kehidupan berdemokrasi.
“Terima kasih kepada seluruh insan pers yang secara konsisten menemani masyarakat dalam kehidupan berdemokrasi. Saya juga berterima kasih kepada pers yang turut mengawal Pemilu [Pemilihan Umum] 2024 yang baru saja kita jalani, ” ujar Presiden.
"Sebelum lupa, yang pertama saya ingin menjawab keluhan Pak Hendry tadi mengenai Gedung Pers Pancasila yang ada di Kota Yogyakarta. Paling lambat minggu depan sudah dicek di lapangan, Pak. Semuanya akan dibangun oleh Kementerian PU. Saya belum tahu habisnya berapa, tapi sudah saya sanggupi dan segera akan dibangun, " terang Presiden.
Lanjut dikatakannya, Pertama-tama, atas nama rakyat, atas nama pemerintah, saya menyampaikan Selamat Hari Pers Nasional 2024. Dan saya juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh insan pers yang secara konsisten menemani masyarakat dalam kehidupan berdemokrasi. Saya juga berterima kasih kepada pers yang turut mengawal Pemilu (Pemilihan Umum) 2024 yang baru saja kita jalani.
"Saya juga sering dikritik tajam. Ada gambar wajah saya yang unik-unik, yang aneh-aneh di sampul-sampul media, di sampul majalah, di media sosial. Dan ramai sekali, aneh-aneh. Tapi tidak apa-apa, tidak ada masalah buat saya. Tapi cucu saya ada yang komplain, “Mbah”, manggil saya kan ‘Mbah’, “Mbah, wajah Mbah kok jadi digambar jelek banget”. Ya itulah. Ini bagian dari penghormatan saya atas kebebasan pers, kebebasan berekspresi, dan kebebasan berpendapat, " jelasnya.
Secara khusus, Presiden menitipkan dua pesan kepada insan pers di Indonesia. Pertama, Presiden mengharapkan agar pers tetap menjadi salah satu pilar penjaga demokrasi dan menjadi rumah bersama untuk menjernihkan informasi.
“Beritakanlah fakta-fakta apa adanya, tapi bukan mengada-ada, bukan asumsi-asumsi, bukan seolah-olah ada, ” katanya.
Kedua, Presiden meminta agar perusahaan pers di dalam negeri dapat memikirkan langkah-langkah yang konkret dan strategi serta terus melakukan inovasi di tengah ketidakpastian global.
“Saya sangat berharap perusahaan pers dapat memikirkan langkah-langkah konkret dan strategis, terus melakukan inovasi agar adaptif dalam merespons perubahan zaman, mampu berdiri tegak secara mandiri di tengah gempuran persaingan global, ” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Kepala Negara pun menegaskan bahwa ia sangat menghormati kebebasan pers, kebebasan berekspresi, serta kebebasan berpendapat di tanah air.
“Saya juga sering dikritik tajam, ada gambar wajah saya yang unik-unik, yang aneh-aneh di sampul-sampul media, di sampul majalah, di media sosial, dan ramai sekali, aneh-aneh, tapi tidak apa-apa, tidak ada masalah buat saya. Ini bagian dari penghormatan saya atas kebebasan pers, kebebasan berekspresi, dan kebebasan berpendapat, ” tandasnya.
Turut mendampingi Presiden dalam kegiatan ini Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria, Pj. Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu, dan Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat Hendry Ch. Bangun.(LindaFang).